KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkah dan rahmatnya,kami bias menyelesaikan projek yang kami beri judul SIRENE untuk memenuhi tugas pada mata pelajaran KKPI. Pada kesempatan ini saya juga sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung menyelesaikan blogger ini sehingga blog ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.Berbagai upaya telah kami lakukan untuk menyajikan blogger ini dengan baik,namun kami menyadari masih terdapat kekurangan dan mengharap kritik dan saran yang membangun .
Probolinggo,10 Februari 2013
Muhammad Rizal Nur Hermawan
Sirene adalah alat untuk membuat suara ribut. Sirene berfungsi untuk memperingati masyarakat akan bahaya suatu bencana alam dan digunakan untuk kendaraan layanan darurat seperti ambulan, polisi, dan pemadam kebakaran. Bentuk sirene yang paling modern adalah sirene serangan udara, sirene tornado, sirene tsunami dan sirene untuk kendaraan layanan darurat. Untuk sirene pemadam kebakaran biasanya juga digunakan sebagai sirene tornado dan penjagaan terhadap masyarakat. suara dari sirene dahulu kala diproduksi dibawah air karena dihubungkan dengan Siren dari mitologi Yunani. Kini sirene digunakan untuk penjagaan terhadap masyarakat dan peringatan serangan udara. Sirene secara umum ada dua jenis yaitu Pneumatik dan Elektronik.
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkah dan rahmatnya,kami bias menyelesaikan projek yang kami beri judul SIRENE untuk memenuhi tugas pada mata pelajaran KKPI. Pada kesempatan ini saya juga sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung menyelesaikan blogger ini sehingga blog ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.Berbagai upaya telah kami lakukan untuk menyajikan blogger ini dengan baik,namun kami menyadari masih terdapat kekurangan dan mengharap kritik dan saran yang membangun .
Probolinggo,10 Februari 2013
Muhammad Rizal Nur Hermawan
Rangkaian Sirine
Sirene adalah alat untuk membuat suara ribut. Sirene berfungsi untuk memperingati masyarakat akan bahaya suatu bencana alam dan digunakan untuk kendaraan layanan darurat seperti ambulan, polisi, dan pemadam kebakaran. Bentuk sirene yang paling modern adalah sirene serangan udara, sirene tornado, sirene tsunami dan sirene untuk kendaraan layanan darurat. Untuk sirene pemadam kebakaran biasanya juga digunakan sebagai sirene tornado dan penjagaan terhadap masyarakat. suara dari sirene dahulu kala diproduksi dibawah air karena dihubungkan dengan Siren dari mitologi Yunani. Kini sirene digunakan untuk penjagaan terhadap masyarakat dan peringatan serangan udara. Sirene secara umum ada dua jenis yaitu Pneumatik dan Elektronik.
Sirene biasanya diletakkan menjulang di tempat yang tinggi di ujung atas atap atau di sisi samping pos pemadam kebakaran, di atas struktur bangunan tinggi seperti menara air,ditempatkan menjulang dekat gedung pemerintahan,
di tempat-tempat strategis di lingkungan masyarakat , atau ditempatkan
secara sporadis di lingkungan masyarakat agar suara peringatan bisa
tercakupi untuk semua area. Kebanyakan sirene hanya memiliki satu jenis
nada atau suara Melihat cara kerja sirene secara umum, secara mekanis
sirene digerakkan oleh sebuah motor elektrik dengan rotor terpasang pada
shaft.
Beberapa Sirene versi terbaru secara elektronik digerakkan oleh
pengeras suara. Walau begitu versi sirene seperti ini bukanlah versi
yang umumnya ada. Sirene memiliki banyak tipe. Beberapa contoh tipe
sirene yang umum di Amerika Serikat diantaranya adalah tipe Federal
Signal Model 7, Model 2, Model 5, 3T22, Thunderbolt 1003, STH10, STL-10,
The ACA Banshee,dan Screamer and the Sterling (sekarang Sentry) sirene
Model M.
Di Indonesia, Sirene banyak digunakan untuk mobil-mobil layanan darurat seperti ambulan, kendaraan jenazah, kendaraan petugas penegak hukum tertentu, kendaraan petugas pengawal kepala negara atau pemerintahan asing yang menjadi tamu negara, kendaraan polisi, dan kendaraan palang merah. Selain itu di Indonesia sirene juga digunakan sebagai peringatan bencana yaitu untuk peringatan dini tsunami, bukan ancaman bahaya angin tornado seperti di Amerika Serikat. Beberapa contoh daerah provinsi pesisir rawan tsunami yang telah dipasangkan sirene untuk peringatan dini tsunami adalah di pesisir pantai Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat, Bengkulu, dan Bali. Sirene peringatan dini tsunami ini memiliki radius suara 2 hingga 3 kilometer dan seluruhnya ini dioperasikan oleh Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG).
Sejarah Sirene ditemukan oleh seorang filsuf dari Skotlandia John Robison pada tahun 1799. Sirene buatan Robison saat itu digunakan sebagai sebuah instrumen musik ketimbang untuk memberi peringatan. Sirene itu berupa pipa-pipa yang terpasang pada sebuah organ. Sirene kreasi John Robison terdiri dari kunci pipa yang digerakkan melalui perputaran roda yang membuka dan menutup tabung berisi udara. Pada tahun 1819, Baron Charles Cagniad de la Tour mengembangkan teknologi sirene. Sirene kreasi De la Tour terdiri dari cakram yang dilubangi yang dijulangkan pada sumbu dalam outlet di tabung udara. Satu cakram diam sedangkan cakram yang satunya lagi berputar. Cakram yang berputar kemudian menyela aliran udara yang masuk dari cakram yang diam hingga kemudian muncullah nada atau suara.
Kini, di zaman modern, teknologi sirene sudah tidak lagi menggunakan cakram. Ketimbang menggunakan cakram, secara umum sirene zaman sekarang menggunakan dua silinder bertitik pusat yang memiliki celah sejajar dengan panjang mereka. Silinder bagian dalam berputar sedangkan yang lainnya tetap diam. Tekanan udara kemudian keluar dari silinder bagian dalam untuk kemudian keluar melalui celah silinder luar. Aliran udara yang ada secara periodik kemudian disela hingga kemudian menghasilkan suara. Setelah ditemukannya listrik, maka teknologi sirene kemudian berkembang lagi. Sirene digerakkan dengan tenaga motor listrik yang kemudian menggerakkan udara melalui sebuah kipas sentrifugal sederhana yang dipasangkan ke dalam silinder dalam. Untuk mengarahkan dan memaksimalkan suara, sirene kemudian dilengkapi dengan sebuah klakson yang berfungsi mengubah tekanan gelombang suara tinggi ke tekanan gelombang suara rendah di udara terbuka.
JENIS :
Sirene Pneumatik
Di Indonesia, Sirene banyak digunakan untuk mobil-mobil layanan darurat seperti ambulan, kendaraan jenazah, kendaraan petugas penegak hukum tertentu, kendaraan petugas pengawal kepala negara atau pemerintahan asing yang menjadi tamu negara, kendaraan polisi, dan kendaraan palang merah. Selain itu di Indonesia sirene juga digunakan sebagai peringatan bencana yaitu untuk peringatan dini tsunami, bukan ancaman bahaya angin tornado seperti di Amerika Serikat. Beberapa contoh daerah provinsi pesisir rawan tsunami yang telah dipasangkan sirene untuk peringatan dini tsunami adalah di pesisir pantai Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat, Bengkulu, dan Bali. Sirene peringatan dini tsunami ini memiliki radius suara 2 hingga 3 kilometer dan seluruhnya ini dioperasikan oleh Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG).
Sejarah Sirene ditemukan oleh seorang filsuf dari Skotlandia John Robison pada tahun 1799. Sirene buatan Robison saat itu digunakan sebagai sebuah instrumen musik ketimbang untuk memberi peringatan. Sirene itu berupa pipa-pipa yang terpasang pada sebuah organ. Sirene kreasi John Robison terdiri dari kunci pipa yang digerakkan melalui perputaran roda yang membuka dan menutup tabung berisi udara. Pada tahun 1819, Baron Charles Cagniad de la Tour mengembangkan teknologi sirene. Sirene kreasi De la Tour terdiri dari cakram yang dilubangi yang dijulangkan pada sumbu dalam outlet di tabung udara. Satu cakram diam sedangkan cakram yang satunya lagi berputar. Cakram yang berputar kemudian menyela aliran udara yang masuk dari cakram yang diam hingga kemudian muncullah nada atau suara.
Kini, di zaman modern, teknologi sirene sudah tidak lagi menggunakan cakram. Ketimbang menggunakan cakram, secara umum sirene zaman sekarang menggunakan dua silinder bertitik pusat yang memiliki celah sejajar dengan panjang mereka. Silinder bagian dalam berputar sedangkan yang lainnya tetap diam. Tekanan udara kemudian keluar dari silinder bagian dalam untuk kemudian keluar melalui celah silinder luar. Aliran udara yang ada secara periodik kemudian disela hingga kemudian menghasilkan suara. Setelah ditemukannya listrik, maka teknologi sirene kemudian berkembang lagi. Sirene digerakkan dengan tenaga motor listrik yang kemudian menggerakkan udara melalui sebuah kipas sentrifugal sederhana yang dipasangkan ke dalam silinder dalam. Untuk mengarahkan dan memaksimalkan suara, sirene kemudian dilengkapi dengan sebuah klakson yang berfungsi mengubah tekanan gelombang suara tinggi ke tekanan gelombang suara rendah di udara terbuka.
JENIS :
Sirene Pneumatik
- Sirene pneumatik terdiri dari cakram berlubang yang berputar-putar (cakram sirene atau rotor). Cara kerja sirene jenis ini adalah Udara yang masuk kedalam melalui lubang yang ada kemudian bergerak keluar melalui saluran yang ada (stator).Bersamaan dengan itu lubang pada cakram yang berputar mencegah dan membiarkan udara mengalir. Hal tersebut menghasilkan sebuah aliran udara yang mampat dan tipis yang kemudian menghasilkan suara. Sirene seperti ini mengonsumsi banyak energi.
- Sirene Elektronik
- Sirene elektronik menggabungkan sirkuit osilator, modulator, dan amplifier untuk mengatur suara yang ingin dimunculkan (contoh : suara raungan, suara menyalak, suara menusuk, suara tinggi-rendah, suar` selidik, dan suara manual). suara sirene ini kemudian dikeluarkan melalui speaker eksternal.
- Tipe Lainnya
- Sirene peluit uap dibunyikan dengan menggunakan uap dan biasa digunakan di lingkungan yang memiliki sumber uap seperti pabrik dan tempat penggergajian kayu. Pada zaman dulu, sirene ini merupakan sirene yang umum digunakan untuk peringatan terhadap bahaya kebakaran.
Kegunaan
- Kendaraan Ambulan
- Kendaraan ambulan merupakan salah satu kendaraan yang wajib dilengkapi sirene. Hal ini berkaitan dengan fungsi ambulan yaitu menangani hal-hal yang emergensi seperti membawa jenazah, pasien kritis dan korban kecelakaan.
- Kendaraan Polisi
- Polisi menggunakan sirene untuk mengatur lalu lintas. Contohnya adalah untuk buka tutup arus jalanan untuk mengatasi kemacetan dan membuka jalan bagi pejabat negara atau tamu asing yang ingin lewat.
- Kendaraan Pemadam Kebakaran
- kebakaran seringkali muncul dengan tiba-tiba dan perlu penanganan yang cepat. Maka dari itu mobil pemadam kebakaran menggunakan sirene karena mobil pemadam kebakaran perlu sampai di tujuan dengan tepat waktu dan tanpa hambatan.
- Peringatan Bencana dan Bahaya
- Sirene berfungsi untuk memperingati masyarakat akan bahaya yang akan datang seperti contohnya tsunami dan tornado atau adanya suatu serangan udara ketika negara dalam keadaan perang.

Berikut ini daftar komponen yang dibutuhkan untuk membuat rangkaian Sirine sederhana :
- R1 ........................................ 33 K
- R2 ..................................... 330 K
- R3 ..................................... 330 K
- C1 .................................. 47 K uF
- C2 ........................ 100 uF / 10 V
- D ................................... 1N4002
- Tr1 ............................... CS 9014
- Tr2 ............................... CS 9012
- Speaker .................... 2" / 8 ohm
Setelah selesai merakit rangkaian tersebut, cek sekali lagi apakah
pemasangan kaki-kaki komponen tidak ada yang salah. Jika semuanya sudah
benar, hubungkan dengan catu daya 3 volt sampi 6 volt DC, sebaiknya
jangan melebihi 6 volt. Jika melebihi 6 volt, suara yang dihasilkan akan
lebih keras, tetapi Tr2 akan lebih cepat panas dan lebih cepat rusak.
Lentingan suara dapat diatur dengan mengubah besar kecilnya hambatan
pada VR. Jika ingin mengubah frekuensi nada, dapat dilakukan dengan
mengubah nilai C1. Semakin besar nilai C1, semakin rendah nada yang
dihasilkan.
Rangkaian Sirine 2 Nada
CD4093
Rangkaian sirine 2 nada ini dibangun menggunakan IC CD4093 yang
difungsikan sebagai oscilator atau pembangkit frekuensi. IC CD4093
adalah gerbang NAND schmitt triger CMOS yang pada umumnya digunakan pada
perangkat digital sebagai logika NAND. Pada rangkaian sirine 2 nada ini
IC CD4093 diset sebagai oscilator pembangkit nada untuk, dimana tiap 2
gerbang NAND digunakan untuk membangkitkan nada tertentu dan 2 gerbang
NAND yang lain pada IC CD4093 tersebut digunakan untuk membangkitkan
nada yang lain. Rangkaian sirine 2 nada ini dapat menghasilkan suara
sirine untuk nada sirine polisi dan sirine ambulance. Untuk membuat
rangkaian sirine 2 nada tersebut dapat dilihat gambar skema rangkaian
sirine dan daftar komponen berikut.
Gambar Rangkaian Sirine 2 Nada CD4093
Rangkaian sirine 2 nada,Rangkaian Sirine 2 Nada CD4093,Gambar Rangkaian
Sirine 2 Nada CD4093,Komponen Rangkaian Sirine 2 Nada CD4093,sirine
polisi,sirine ambulance,sirine sepada motor,sirine untuk motor,sirine
kendaraan,membuat sirine,harga sirine,bunyi sirine,jual sirine,rangkaian
sirine,skema sirine,pcb sirine,kit sirine,sirine 2 nada,membuat sirine
polisi,membuat sirine,sirine rakitan,cara pasang sirine
Daftar Komponen Rangkaian Sirine 2 Nada CD4093
R1,R3 = 470K
R2 = 680K
R4 = 82K
R5 = 330K
R6 = 10K
R7 = 33K
R8 = 3M3
P1 = SPST Pushbutton
SW1 = DPDT Switch C1,C5 = 10µF 25V
C2,C6 = 10nF
C3 = 100nF
C4 = 100µF 25V
D1-D3 = 1N4148
IC1 = 4093
Q1 = BC337
SPKR = 8 Ohm
B1 = 6V – 12V Battery
Rangkaian sirine 2 nada pada gambar diatas dapat dioperasikan dengan
sumber tegangan DC 6 volt hingga 12 volt dari sebuah accumulator ataupun
power supply. Rangkaian sirine 2 nada ini dapat juga dipasng pada
sepeda motor sebagai bentuk variasi klakson pada sepeda motor dengan
bunyi sirine polisi ataupun sirine ambulance. Untuk mengatur nada dari
sirine 2 nada pada gambar diatas dapat dilakukan dengan mngganti nilai
komponen C1, C2, C5 dan C6 dengan nilai yang lain.
Read more at: http://skemarangkaianpcb.com/rangkaian-sirine-2-nada-cd4093/
Copyright © Skema Rangkaia
Read more at: http://skemarangkaianpcb.com/rangkaian-sirine-2-nada-cd4093/
Copyright © Skema Rangkaia
Rangkaian Sirine 2 Nada
CD4093
Rangkaian sirine 2 nada ini dibangun menggunakan IC CD4093 yang
difungsikan sebagai oscilator atau pembangkit frekuensi. IC CD4093
adalah gerbang NAND schmitt triger CMOS yang pada umumnya digunakan pada
perangkat digital sebagai logika NAND. Pada rangkaian sirine 2 nada ini
IC CD4093 diset sebagai oscilator pembangkit nada untuk, dimana tiap 2
gerbang NAND digunakan untuk membangkitkan nada tertentu dan 2 gerbang
NAND yang lain pada IC CD4093 tersebut digunakan untuk membangkitk`n
nada yang lain. Rangkaian sirine 2 nada ini dapat menghasilkan suara
sirine untuk nada sirine polisi dan sirine ambulance. Untuk membuat
rangkaian sirine 2 nada tersebut dapat dilihat gambar skema rangkaian
sirine dan daftar komponen berikut.
Gambar Rangkaian Sirine 2 Nada CD4093
Rangkaian sirine 2 nada,Rangkaian Sirine 2 Nada CD4093,Gambar Rangkaian
Sirine 2 Nada CD4093,Komponen Rangkaian Sirine 2 Nada CD4093,sirine
polisi,sirine ambulance,sirine sepada motor,sirine untuk motor,sirine
kendaraan,membuat sirine,harga sirine,bunyi sirine,jual sirine,rangkaian
sirine,skema sirine,pcb sirine,kit sirine,sirine 2 nada,membuat sirine
polisi,membuat sirine,sirine rakitan,cara pasang sirine
Daftar Komponen Rangkaian Sirine 2 Nada CD4093
R1,R3 = 470K
R2 = 680K
R4 = 82K
R5 = 330K
R6 = 10K
R7 = 33K
R8 = 3M3
P1 = SPST Pushbutton
SW1 = DPDT Switch C1,C5 = 10µF 25V
C2,C6 = 10nF
C3 = 100nF
C4 = 100µF 25V
D1-D3 = 1N4148
IC1 = 4093
Q1 = BC337
SPKR = 8 Ohm
B1 = 6V – 12V Battery
Rangkaian sirine 2 nada pada gambar diatas dapat dioperasikan dengan
sumber tegangan DC 6 volt hingga 12 volt dari sebuah accumulator ataupun
power supply. Rangkaian sirine 2 nada ini dapat juga dipasng pada
sepeda motor sebagai bentuk variasi klakson pada sepeda motor dengan
bunyi sirine polisi ataupun sirine ambulance. Untuk mengatur nada dari
sirine 2 nada pada gambar diatas dapat dilakukan dengan mngganti nilai
komponen C1, C2, C5 dan C6 dengan nilai yang lain.
Read more at: http://skemarangkaianpcb.com/rangkaian-sirine-2-nada-cd4093/
Copyright © Skema Rangkaian PC
Read more at: http://skemarangkaianpcb.com/rangkaian-sirine-2-nada-cd4093/
Copyright © Skema Rangkaian PC
Rangkaian Sirine 2 Nada
CD4093
Rangkaian sirine 2 nada ini dibangun menggunakan IC CD4093 yang
difungsikan sebagai oscilator atau pembangkit frekuensi. IC CD4093
adalah gerbang NAND schmitt triger CMOS yang pada umumnya digunakan pada
perangkat digital sebagai logika NAND. Pada rangkaian sirine 2 nada ini
IC CD4093 diset sebagai oscilator pembangkit nada untuk, dimana tiap 2
gerbang NAND digunakan untuk membangkitkan nada tertentu dan 2 gerbang
NAND yang lain pada IC CD4093 tersebut digunakan untuk membangkitkan
nada yang lain. Rangkaian sirine 2 nada ini dapat menghasilkan suara
sirine untuk nada sirine polisi dan sirine ambulance. Untuk membuat
rangkaian sirine 2 nada tersebut dapat dilihat gambar skema rangkaian
sirine dan daftar komponen berikut.
Gambar Rangkaian Sirine 2 Nada CD4093
Rangkaian sirine 2 nada,Rangkaian Sirine 2 Nada CD4093,Gambar Rangkaian
Sirine 2 Nada CD4093,Komponen Rangkaian Sirine 2 Nada CD4093,sirine
polisi,sirine ambulance,sirine sepada motor,sirine untuk motor,sirine
kendaraan,membuat sirine,harga sirine,bunyi sirine,jual sirine,rangkaian
sirine,skema sirine,pcb sirine,kit sirine,sirine 2 nada,membuat sirine
polisi,membuat sirine,sirine rakitan,cara pasang sirine
Daftar Komponen Rangkaian Sirine 2 Nada CD4093
R1,R3 = 470K
R2 = 680K
R4 = 82K
R5 = 330K
R6 = 10K
R7 = 33K
R8 = 3M3
P1 = SPST Pushbutton
SW1 = DPDT Switch C1,C5 = 10µF 25V
C2,C6 = 10nF
C3 = 100nF
C4 = 100µF 25V
D1-D3 = 1N4148
IC1 = 4093
Q1 = BC337
SPKR = 8 Ohm
B1 = 6V – 12V Battery
Rangkaian sirine 2 nada pada gambar diatas dapat dioperasikan dengan
sumber tegangan DC 6 volt hingga 12 volt dari sebuah accumulator ataupun
power supply. Rangkaian sirine 2 nada ini dapat juga dipasng pada
sepeda motor sebagai bentuk variasi klakson pada sepeda motor dengan
bunyi sirine polisi ataupun sirine ambulance. Untuk mengatur nada dari
sirine 2 nada pada gambar diatas dapat dilakukan dengan mngganti nilai
komponen C1, C2, C5 dan C6 dengan nilai yang lain.
Read more at: http://skemarangkaianpcb.com/rangkaian-sirine-2-nada-cd4093/
Copyright © Skema Rangkaian P
Read more at: http://skemarangkaianpcb.com/rangkaian-sirine-2-nada-cd4093/
Copyright © Skema Rangkaian P
Tidak ada komentar:
Posting Komentar